IJBNet Bersama Gakken Audiensi Dengan KP2MI
Indonesia Japan Business Network (IJBNet) bersama mitra Jepang, Gakken Holdings, melakukan audiensi dengan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) pada Kamis, 2 Oktober 2025, bertempat di Ruang Rapat Dirjen Penempatan KP2MI Gedung Graha Pratama, Jakarta Selatan.
Audiensi diterima oleh Nurhayati, S.Pd., M.Si., Direktur Penempatan Nonpemerintah Pada Pemberi Kerja Berbadan Hukum KP2MI, beserta jajarannya. Dari pihak IJBNet hadir Wakil Ketua Umum Bidang SDM Yani Marlisna Jaya dan Direktur Eksekutif Solihin. Sementara dari Gakken dihadiri oleh Mr. Hiraku Togasi dan Ms. Rashmi Kumari. Pertemuan berlangsung hangat dan penuh keakraban.
Dalam kesempatan tersebut, pihak Gakken menyampaikan bahwa audiensi ini juga sekaligus menjadi pengingat serta undangan terkait Business Forum di Osaka Expo yang akan diselenggarakan pada 8 Oktober mendatang. Pada acara tersebut, KP2MI akan menjadi narasumber, sementara Gakken dan IJBNet bertindak sebagai penyelenggara.
Gakken menyampaikan harapan agar pemerintah, dalam hal ini KP2MI, dapat hadir dalam Business Forum di Osaka Expo serta memberikan pencerahan khususnya bagi para pelaku usaha di bidang SDM di Jepang.
Menanggapi hal tersebut, pihak KP2MI menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih atas undangan yang diberikan, serta berupaya untuk dapat memenuhinya. Nurhayati juga menyampaikan harapan terkait implementasi visa Specified Skilled Worker (SSW) yang tengah dijajaki oleh IJBNet, mengingat salah satu kendala bekerja di Jepang adalah keterbatasan bahasa Jepang.
Selain itu, ia menekankan pentingnya komitmen perusahaan penerima dan penyalur tenaga kerja untuk memiliki data riil di lapangan.
“Pelatihan sudah banyak, tetapi ujian kompetensi memiliki kuota terbatas. Semoga IJBNet dan Gakken dapat memfasilitasi agar peserta pelatihan bisa terbantu dalam mengikuti ujian,” ujar Ibu Nurhayati.
Lebih lanjut, ia menekankan agar pelatihan tidak hanya berhenti pada pembekalan, tetapi juga dapat diikuti dengan penempatan tenaga kerja.
“Jangan sampai terlalu banyak pelatihan, tetapi tenaga kerja tidak terserap oleh user di Jepang. Selain itu, masih banyak tenaga kerja yang tida
melapor saat berangkat, sehingga data yang kami miliki berbeda dengan kondisi di lapangan. Mudah-mudahan kerja sama yang baik ini disertai
perlindungan bagi pekerja migran dapat terealisasi,” tambahnya.
Gakken, sebagai perusahaan pengelola panti jompo di Jepang, menyampaikan apresiasi terhadap pekerja migran asal Indonesia yang dikenal rajin, ramah, dan telaten dalam merawat orang tua. Pada tahun 2025, Gakken menargetkan kebutuhan tenaga kerja bidang kaigo sebanyak 125 orang. Saat ini, tercatat 100 pekerja Indonesia telah bekerja di perusahaan tersebut.
Acara audiensi ditutup dengan ramah tamah dan sesi foto bersama.